BUAH PINANG
DIDON: “Kata orang kita bagai pinang dibelah dua, Bom.”
BOMBOM: “Minus kali matanya.”
DIDON: “Tapi bener lho Bom, kita emang mirip pinang dibelah dua.”
BOMBOM: “Mirip dari Hongkong? Aku gede kamu ceking gitu kok dibilang mirip.
DIDON: Ya, maksudnya mirip pinang dibelah dua, tapi sayang membelahnya gak rata wkwkwkwk....
[naskah sudah dipatenkan, dilarang mengutip,
memperbanyak, atau menyebarkan
tanpa seizin penulis]
CINTA MONYET
SASHA : “Kemaren Bombom cerita soal cinta monyet. Katanya kamu cinta monyetnya si Bombom.”
TATA : “Dia cerita apa aja?”
SASHA: “Banyak banget.”
TATA: “Oooo....”
SASHA: “Emang bener, kamu cinta monyetnya si Bombom?”
TATA : “Iya sih, waktu SMP.”
SASHA: “Terus ceritanya gimana?”
TATA: “Ya...begitu deh. Aku jadi “cinta”nya, dia jadi “monyet”nya.”
[naskah sudah dipatenkan, dilarang mengutip,
memperbanyak, atau menyebarkan
tanpa seizin penulis]
DIAM-DIAM
BOMBOM : "Diam-diam aku cinta sama dia."(sambil nunjuk
salah seorang cewek)
DIDON : "Emang apanya sih yang kamu demenin dari dia?
BOMBOM : "Semuanya, bro. Total!"
DIDON : "Emang kamu udah kenal dia?"
BOMBON : "Eee...jangan salah, aku udah kenal setaon."
DIDON : "Kok gak kamu tembak aja?"
BOMBOM :"Yaaah....namanya juga cinta 'diam-diam',
kalau diomongin ya gak jadi'diam-diam'.
DIDON : Gubrak! (jatuh dari kursi).
[naskah sudah dipatenkan, dilarang mengutip,
memperbanyak, atau menyebarkan
tanpa seizin penulis]
